Laman

Senin, 02 Januari 2012

Kembang Api Cederai 400 Orang di Filipina


Kembang Api Cederai 400 Orang di Filipina
Manila -Walau pemerintah melakukan kampanye sangat gencar, kembang api dan petasan mencederai sekitar 400 orang lebih di Filipina setelah warga merayakan pergantian tahun. Negeri ini diketahui sebagai salah satu yang paling berbahaya saat merayakan tahun baru.

Belasan penerbangan, termasuk dua dari AS, dialihkan atau dibatalkan, Minggu (1/1) pagi kemarin, setelah kabut asap tebal disebabkan oleh letusan kembang api masih membubung hingga menghalangi jarak pandang di Bandara Manila.

Menteri Kesehatan Enrique Ona mengatakan sebanyak 454 orang cedera akibat ledakan kembang api dan petasan, serta 18 orang lainnya cedera akibat terkena peluru nyasar. Jumlah tersebut sedikit menurun dibanding tahun lalu, namun tetap saja membuat pemerintah khawatir.

Mereka yang cedera, termasuk banyak anak-anak, memenuhi ruang IRD rumah sakit ibu kota tak lama setelah tengah malam. Menambah kekacauan, dua kelompok geng bentrok di depan RSU terbesar Manila, membuat satu orang tewas akibat luka tembak.

Akibat kembang api, sedikitnya terjadi tiga insiden kebakaran yang menghancurkan beberapa rumah di areal ibu kota. "Sekali lagi, permintaan kami terhadap ibu-ibu agar menjaga anak-anak mereka untuk tak bermain kembang api, terbukti tak efektif," tandas Ona dalam temu pers.

Seluruh jari di tangan kanan seorang petani bernama Alvin Barroga cedera setelah petasan yang ia hidupkan meledak sebelum waktunya. Ia meringis kesakitan saat dokter merawat luka yang dia alami. "Saya akan berpikir dua kali untuk menghidupkan petasan lagi," sesalnya.

Banyak warga Filipina dipengaruhi oleh tradisi Cina. Mereka percaya jika perayaan tahun baru yang ribut, bisa mengusir setan dan nasib buruk. Namun mereka menjalani kepercayaan tersebut secara berlebihan, meledakkan kembang api besar, menembakkan senjata untuk menyambut pergantian tahun walau pemerintah mengancam akan menangkap para pelaku yang melakukan hal tersebut.

Mendagri Jesse Robredo mengatakan sedikitnya 65 orang ditangkap karena menggunakan kembang api ilegal berukuran besar.

Ona mengatakan, ia tengah mempertimbangkan proposal untuk melarang total penggunaan kembang api, namun hal tersebut perlu dipelajari lebih lanjut. Robredo menambahkan, anak kecil tak diperbolehkan menghidupkan kembang api atau petasan. Kemudian hukuman bagi mereka yang menghidupkan kembang api raksasa biasanya bervariasi mulai dari denda hingga penjara satu tahun, seharusnya ditingkatkan. (ton/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar